Panduan Perawatan dan Penggunaan Amplifier & Speaker (Konten Berkualitas)
Beberapa waktu lalu saat menyusun laporan opini jaringan, penulis menemukan banyak netizen mengalami masalah seperti lapisan sudut kabinet speaker yang terkelupas. Sebenarnya, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perawatan.
Jangan mengira mesin amplifier dan speaker yang terlihat besar dan kokoh ini bisa disiksa seenaknya. Mereka juga memerlukan perawatan rutin. Dan bagaimana merawatnya secara ilmiah adalah kunci untuk memperpanjang masa pakainya.
Oleh karena itu, hari ini penulis mengumpulkan beberapa metode perawatan dari para audiophile di internet, disusun dan dibagikan untuk Anda~
No.1 Perhatikan Lingkungan Penyimpanan
Suhu kerja normal amplifier dan speaker seharusnya 18°C~45°C. Suhu terlalu rendah akan mengurangi sensitivitas beberapa mesin (seperti tabung hampa); terlalu tinggi mudah membakar komponen atau membuatnya menua sebelum waktunya. Terutama di musim panas, perhatikan pendinginan dan menjaga sirkulasi udara. Simpan di ruangan kering, hindari paparan sinar matahari langsung, dan jangan sekali-kali menyimpannya di tempat lembab untuk mencegah papan mekanisme densitas tinggi mengembang karena lembab.
No.2 Sering Digunakan
Jangan dibiarkan tidak digunakan dalam waktu lama. Gunakan setidaknya 1-3 kali sebulan, setiap kali minimal satu jam. Jika tidak, akan menimbulkan banyak masalah seperti kelelahan statis material, kebocoran kapasitor elektrolitik non-polar di crossover, deformasi beberapa bagian mesin. Ringannya mengganggu kerja normal, beratnya memengaruhi masa pakai.
No.3 Setiap Selesai Digunakan, Tombol Fungsi Harus Dikembalikan ke Posisi Awal
Jika tombol fungsi tidak dikembalikan dalam waktu lama, pegas tariknya akan terus-menerus dalam keadaan tegang, mudah menyebabkan malfungsi.
No.4 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyalakan/Mematikan
Saat menyalakan: Hidupkan dari depan ke belakang, yaitu nyalakan CD player terlebih dahulu, lalu preamp, baru kemudian power amplifier. Saat menyalakan, putar volume potensio amplifier ke minimum. Saat mematikan: Matikan amplifier terlebih dahulu, agar fungsi penguat amplifier benar-benar mati. Saat itu, baru matikan perangkat front-end, berapa pun besar arus kejut yang dihasilkan tidak akan merusak amplifier dan speaker. Demikian pula, putar volume potensio amplifier ke minimum sebelum mematikan, baru kemudian matikan preamp dan CD player.
No.5 Matikan Dulu Sebelum Menyambungkan Kabel
Jangan sekali-kali menyambungkan kabel speaker saat amplifier menyala! Karena terminal speaker umumnya berdekatan, dan kabel speaker adalah dua kabel yang sejajar rapat, saat menyambungkan seringkali tanpa sengaja membuat kabel speaker korsleting. Akibatnya, amplifier bisa cepat terbakar. Meskipun beberapa amplifier memiliki sirkuit perlindungan, banyak amplifier HI-FI murni demi meningkatkan kualitas suara dan mengurangi pewarnaan suara yang tidak perlu, seringkali menghilangkan bagian perlindungan ini. Jadi "matikan dulu sebelum menyambungkan kabel" telah lama menjadi aturan yang harus diikuti audiophile.
No.6 Tentang Pemanasan Awal (Warm Up)
Dalam setengah jam pertama setelah dinyalakan, usahakan putar musik yang lembut dan dengarkan dengan volume sedang. Setelah mesin "hangat", baru naikkan volume untuk menikmati musik. Jangan memutar musik keras atau menaikkan volume besar saat amplifier sedang dalam proses pemanasan. Alasannya, komponen amplifier dalam keadaan dingin saat baru dinyalakan. Jika langsung membuatnya bekerja dengan arus besar, akan memperpendek umurnya.
No.7 Beri Daya Secara Berkala
Dalam kondisi tidak digunakan dalam waktu lama, terutama di musim lembab dan panas, sebaiknya beri daya selama setengah jam setiap hari. Ini memanfaatkan panas yang dihasilkan komponen internal saat bekerja untuk mengusir kelembapan, mencegah kumparan internal, voice coil speaker, transformator, dll., menjadi lembab dan rusak.
No.8 Bersihkan Titik Sambungan Secara Menyeluruh Setiap Enam Bulan
Logam yang terpapar udara tidak lama kemudian akan teroksidasi di permukaannya, kehilangan kilau, dan menjadi kusam. Meskipun permukaan steker kabel sinyal telah dilapisi emas sehingga tidak mudah teroksidasi, dan memiliki kontak erat dengan steker bodi perangkat. Namun lama kelamaan tetap akan terjadi oksidasi tingkat tertentu yang menyebabkan kontak buruk. Jadi bersihkan setidaknya setiap enam bulan sekali. Cukup oleskan alkohol dengan kapas pada titik sambungan. Setelah pekerjaan ini selesai, titik sambungan dapat kembali ke kontak terbaik, dan suara juga menjadi lebih jernih dan transparan.
No.9 Bersihkan Optik Pemutar CD
Jelas, optik pemutar CD hanya memiliki area kecil, tetapi seluruhnya bergantung padanya untuk membaca tanda pada CD. Jadi hanya sedikit debu yang menempel di optik sudah cukup memengaruhi keakuratan pembacaan sinyal. Meskipun pemutar CD umumnya memiliki bodi tertutup, jangan lupa bahwa proses seringnya mengeluarkan dan memasukkan CD menciptakan celah bagi debu masuk. Setelah beberapa waktu, permukaan optik pasti akan tertutup debu.
Saat itulah buka sekrup penutup, buka penutupnya, dan bersihkan langsung optik dengan cotton bud yang dibasahi alkohol. Setelah pemutar CD yang lama tidak dibersihkan optiknya dibersihkan, saat didengarkan lagi akan terasa seperti mengangkat selubung. Frekuensi tinggi kembali jernih seperti dulu, detail juga lebih enak didengar. Langkah pembersihan optik ini sebaiknya dilakukan setahun sekali. Bahkan untuk sistem pemutar CD Pioneer dengan sistem optik terbalik (optik menghadap ke bawah, bukan ke atas), debu tetap akan tertarik oleh listrik statis yang dibawa optik dan menempel padanya. Jadi pekerjaan ini tetap tidak bisa diabaikan.
No.11 Jauhkan Catu Daya Terpisah dari Unit Utama dan Power Amplifier Monoblok
Jauhkan catu daya terpisah dari preamp, misalnya letakkan di rak mesin tingkat berbeda. Secara instan dapat didengar bahwa keseluruhan kejernihan meningkat, pencitraan suara juga lebih akurat. Demikian pula dengan power amplifier monoblok, jika memungkinkan, letakkan dua perangkat sedikit terpisah, pasti bermanfaat dan tidak merugikan.
No.12 Hapus Output Volume yang Dapat Diatur pada Pemutar CD
Banyak pemutar CD standalone memiliki output volume yang dapat diatur, agar volume dapat dikontrol dengan remote. Jika Anda tidak memerlukan output yang dapat diatur ini, Anda bisa menonaktifkannya. Bahkan perangkat output headphone di depan bodi, jika tidak diperlukan, juga bisa dinonaktifkan. Kedua output sinyal ini berasal dari sinyal utama. Setelah dinonaktifkan, saat hanya menggunakan satu output volume tetap, energi output sinyal tidak terbagi, suara akan lebih solid, dan kekuatan suara juga lebih baik dari sebelumnya. Cara menonaktifkan kedua output ini tidak terlalu rumit, cukup buka penutupnya dan cabut kabel penghubung terkait di dalam mesin.
No.13 Kurangi Gangguan
Peralatan rumah tangga dan komputer di dalam ruangan harus dihindari berbagi satu kelompok catu daya yang sama dengan audio. Kalaupun harus diletakkan berdekatan, ambil daya dari tempat lain. Kedua, kabel yang kusut juga akan membuat kabel saling menyerap derau dan merusak kualitas suara. Baik peralatan maupun kabel penghubung, harus dijaga agar tidak terganggu oleh peralatan listrik lain atau kabel daya.
No.14 Penempatan Speaker
Penempatan speaker merupakan bagian penting dalam penggunaan audio. Penempatan yang buruk tak pelak akan mengurangi efek pemutaran ulang. Cara menemukan posisi terbaik di dalam ruangan cukup menguji keterampilan pribadi. Selain terus mendengarkan dengan cermat efek dari posisi penempatan yang berbeda, Anda juga bisa meminta ahli terkait untuk membimbing.
No.15 Lingkungan Redup Membantu Efek Mendengarkan
Mendengarkan musik dengan lampu mati adalah masalah kebiasaan. Dalam lingkungan gelap, telinga menjadi lebih peka. Pada saat yang sama, berkurangnya gangguan visual membuat pembentukan kembali soundstage dan penentuan posisi instrumen terasa lebih jelas dan pasti. Suasana yang dihasilkan jauh berbeda dibandingkan dengan lampu menyala. Bagi yang tidak suka lingkungan gelap, bisa menggunakan lampu redup lainnya untuk menciptakan suasana mendengarkan.
No.16 Penyerapan Suara
Dalam lingkungan rumah tangga umum, perabot dan barang-barang sudah merupakan bahan penyerap suara yang sangat baik. Tidak perlu membuat penyerapan suara terlalu rumit. Menempatkan karpet sudah memiliki efek dasar meningkatkan penyerapan suara. Keuntungan tambahan karpet adalah mengurangi pantulan suara dari lantai, menghindari percampuran dengan suara yang datang dari depan yang menyebabkan kekacauan. Untuk mengetahui apakah ruangan Anda perlu ditambah karpet, letakkan karpet di lantai dan uji perubahan suaranya.
Saat speaker terlalu dekat dengan dinding belakang, pertimbangkan untuk menambahkan permadani gantung untuk meningkatkan efek penyerapan. Tapi perhatikan jangan terlalu besar, jika tidak bisa menyerap frekuensi sangat tinggi juga.
Selain itu, kaca dan cermin di ruangan memiliki efek memantulkan suara yang kuat, perlu ditutup dengan tirai untuk mengatasinya. Bagi yang menuntut kualitas tinggi, bisa memperbanyak pekerjaan penyerapan suara di sudut ruangan dan titik pantul suara dalam ruangan. Tapi perhatikan, penyerapan suara tidak boleh berlebihan. Pantulan suara yang sesuai membantu membuat suara lebih hidup.
Berbagi konten berkualitas tanpa pemikiran mendalam di sini selesai. Penulis sendiri pengetahuannya masih terbatas. Audiophile berpengalaman yang ingin berbagi tips perawatan sendiri dipersilakan berkomentar di bawah.
Jangan mengira mesin amplifier dan speaker yang terlihat besar dan kokoh ini bisa disiksa seenaknya. Mereka juga memerlukan perawatan rutin. Dan bagaimana merawatnya secara ilmiah adalah kunci untuk memperpanjang masa pakainya.
Oleh karena itu, hari ini penulis mengumpulkan beberapa metode perawatan dari para audiophile di internet, disusun dan dibagikan untuk Anda~
No.1 Perhatikan Lingkungan Penyimpanan
Suhu kerja normal amplifier dan speaker seharusnya 18°C~45°C. Suhu terlalu rendah akan mengurangi sensitivitas beberapa mesin (seperti tabung hampa); terlalu tinggi mudah membakar komponen atau membuatnya menua sebelum waktunya. Terutama di musim panas, perhatikan pendinginan dan menjaga sirkulasi udara. Simpan di ruangan kering, hindari paparan sinar matahari langsung, dan jangan sekali-kali menyimpannya di tempat lembab untuk mencegah papan mekanisme densitas tinggi mengembang karena lembab.
No.2 Sering Digunakan
Jangan dibiarkan tidak digunakan dalam waktu lama. Gunakan setidaknya 1-3 kali sebulan, setiap kali minimal satu jam. Jika tidak, akan menimbulkan banyak masalah seperti kelelahan statis material, kebocoran kapasitor elektrolitik non-polar di crossover, deformasi beberapa bagian mesin. Ringannya mengganggu kerja normal, beratnya memengaruhi masa pakai.
No.3 Setiap Selesai Digunakan, Tombol Fungsi Harus Dikembalikan ke Posisi Awal
Jika tombol fungsi tidak dikembalikan dalam waktu lama, pegas tariknya akan terus-menerus dalam keadaan tegang, mudah menyebabkan malfungsi.
No.4 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyalakan/Mematikan
Saat menyalakan: Hidupkan dari depan ke belakang, yaitu nyalakan CD player terlebih dahulu, lalu preamp, baru kemudian power amplifier. Saat menyalakan, putar volume potensio amplifier ke minimum. Saat mematikan: Matikan amplifier terlebih dahulu, agar fungsi penguat amplifier benar-benar mati. Saat itu, baru matikan perangkat front-end, berapa pun besar arus kejut yang dihasilkan tidak akan merusak amplifier dan speaker. Demikian pula, putar volume potensio amplifier ke minimum sebelum mematikan, baru kemudian matikan preamp dan CD player.
No.5 Matikan Dulu Sebelum Menyambungkan Kabel
Jangan sekali-kali menyambungkan kabel speaker saat amplifier menyala! Karena terminal speaker umumnya berdekatan, dan kabel speaker adalah dua kabel yang sejajar rapat, saat menyambungkan seringkali tanpa sengaja membuat kabel speaker korsleting. Akibatnya, amplifier bisa cepat terbakar. Meskipun beberapa amplifier memiliki sirkuit perlindungan, banyak amplifier HI-FI murni demi meningkatkan kualitas suara dan mengurangi pewarnaan suara yang tidak perlu, seringkali menghilangkan bagian perlindungan ini. Jadi "matikan dulu sebelum menyambungkan kabel" telah lama menjadi aturan yang harus diikuti audiophile.
No.6 Tentang Pemanasan Awal (Warm Up)
Dalam setengah jam pertama setelah dinyalakan, usahakan putar musik yang lembut dan dengarkan dengan volume sedang. Setelah mesin "hangat", baru naikkan volume untuk menikmati musik. Jangan memutar musik keras atau menaikkan volume besar saat amplifier sedang dalam proses pemanasan. Alasannya, komponen amplifier dalam keadaan dingin saat baru dinyalakan. Jika langsung membuatnya bekerja dengan arus besar, akan memperpendek umurnya.
No.7 Beri Daya Secara Berkala
Dalam kondisi tidak digunakan dalam waktu lama, terutama di musim lembab dan panas, sebaiknya beri daya selama setengah jam setiap hari. Ini memanfaatkan panas yang dihasilkan komponen internal saat bekerja untuk mengusir kelembapan, mencegah kumparan internal, voice coil speaker, transformator, dll., menjadi lembab dan rusak.
No.8 Bersihkan Titik Sambungan Secara Menyeluruh Setiap Enam Bulan
Logam yang terpapar udara tidak lama kemudian akan teroksidasi di permukaannya, kehilangan kilau, dan menjadi kusam. Meskipun permukaan steker kabel sinyal telah dilapisi emas sehingga tidak mudah teroksidasi, dan memiliki kontak erat dengan steker bodi perangkat. Namun lama kelamaan tetap akan terjadi oksidasi tingkat tertentu yang menyebabkan kontak buruk. Jadi bersihkan setidaknya setiap enam bulan sekali. Cukup oleskan alkohol dengan kapas pada titik sambungan. Setelah pekerjaan ini selesai, titik sambungan dapat kembali ke kontak terbaik, dan suara juga menjadi lebih jernih dan transparan.
No.9 Bersihkan Optik Pemutar CD
Jelas, optik pemutar CD hanya memiliki area kecil, tetapi seluruhnya bergantung padanya untuk membaca tanda pada CD. Jadi hanya sedikit debu yang menempel di optik sudah cukup memengaruhi keakuratan pembacaan sinyal. Meskipun pemutar CD umumnya memiliki bodi tertutup, jangan lupa bahwa proses seringnya mengeluarkan dan memasukkan CD menciptakan celah bagi debu masuk. Setelah beberapa waktu, permukaan optik pasti akan tertutup debu.
Saat itulah buka sekrup penutup, buka penutupnya, dan bersihkan langsung optik dengan cotton bud yang dibasahi alkohol. Setelah pemutar CD yang lama tidak dibersihkan optiknya dibersihkan, saat didengarkan lagi akan terasa seperti mengangkat selubung. Frekuensi tinggi kembali jernih seperti dulu, detail juga lebih enak didengar. Langkah pembersihan optik ini sebaiknya dilakukan setahun sekali. Bahkan untuk sistem pemutar CD Pioneer dengan sistem optik terbalik (optik menghadap ke bawah, bukan ke atas), debu tetap akan tertarik oleh listrik statis yang dibawa optik dan menempel padanya. Jadi pekerjaan ini tetap tidak bisa diabaikan.
No.11 Jauhkan Catu Daya Terpisah dari Unit Utama dan Power Amplifier Monoblok
Jauhkan catu daya terpisah dari preamp, misalnya letakkan di rak mesin tingkat berbeda. Secara instan dapat didengar bahwa keseluruhan kejernihan meningkat, pencitraan suara juga lebih akurat. Demikian pula dengan power amplifier monoblok, jika memungkinkan, letakkan dua perangkat sedikit terpisah, pasti bermanfaat dan tidak merugikan.
No.12 Hapus Output Volume yang Dapat Diatur pada Pemutar CD
Banyak pemutar CD standalone memiliki output volume yang dapat diatur, agar volume dapat dikontrol dengan remote. Jika Anda tidak memerlukan output yang dapat diatur ini, Anda bisa menonaktifkannya. Bahkan perangkat output headphone di depan bodi, jika tidak diperlukan, juga bisa dinonaktifkan. Kedua output sinyal ini berasal dari sinyal utama. Setelah dinonaktifkan, saat hanya menggunakan satu output volume tetap, energi output sinyal tidak terbagi, suara akan lebih solid, dan kekuatan suara juga lebih baik dari sebelumnya. Cara menonaktifkan kedua output ini tidak terlalu rumit, cukup buka penutupnya dan cabut kabel penghubung terkait di dalam mesin.
No.13 Kurangi Gangguan
Peralatan rumah tangga dan komputer di dalam ruangan harus dihindari berbagi satu kelompok catu daya yang sama dengan audio. Kalaupun harus diletakkan berdekatan, ambil daya dari tempat lain. Kedua, kabel yang kusut juga akan membuat kabel saling menyerap derau dan merusak kualitas suara. Baik peralatan maupun kabel penghubung, harus dijaga agar tidak terganggu oleh peralatan listrik lain atau kabel daya.
No.14 Penempatan Speaker
Penempatan speaker merupakan bagian penting dalam penggunaan audio. Penempatan yang buruk tak pelak akan mengurangi efek pemutaran ulang. Cara menemukan posisi terbaik di dalam ruangan cukup menguji keterampilan pribadi. Selain terus mendengarkan dengan cermat efek dari posisi penempatan yang berbeda, Anda juga bisa meminta ahli terkait untuk membimbing.
No.15 Lingkungan Redup Membantu Efek Mendengarkan
Mendengarkan musik dengan lampu mati adalah masalah kebiasaan. Dalam lingkungan gelap, telinga menjadi lebih peka. Pada saat yang sama, berkurangnya gangguan visual membuat pembentukan kembali soundstage dan penentuan posisi instrumen terasa lebih jelas dan pasti. Suasana yang dihasilkan jauh berbeda dibandingkan dengan lampu menyala. Bagi yang tidak suka lingkungan gelap, bisa menggunakan lampu redup lainnya untuk menciptakan suasana mendengarkan.
No.16 Penyerapan Suara
Dalam lingkungan rumah tangga umum, perabot dan barang-barang sudah merupakan bahan penyerap suara yang sangat baik. Tidak perlu membuat penyerapan suara terlalu rumit. Menempatkan karpet sudah memiliki efek dasar meningkatkan penyerapan suara. Keuntungan tambahan karpet adalah mengurangi pantulan suara dari lantai, menghindari percampuran dengan suara yang datang dari depan yang menyebabkan kekacauan. Untuk mengetahui apakah ruangan Anda perlu ditambah karpet, letakkan karpet di lantai dan uji perubahan suaranya.
Saat speaker terlalu dekat dengan dinding belakang, pertimbangkan untuk menambahkan permadani gantung untuk meningkatkan efek penyerapan. Tapi perhatikan jangan terlalu besar, jika tidak bisa menyerap frekuensi sangat tinggi juga.
Selain itu, kaca dan cermin di ruangan memiliki efek memantulkan suara yang kuat, perlu ditutup dengan tirai untuk mengatasinya. Bagi yang menuntut kualitas tinggi, bisa memperbanyak pekerjaan penyerapan suara di sudut ruangan dan titik pantul suara dalam ruangan. Tapi perhatikan, penyerapan suara tidak boleh berlebihan. Pantulan suara yang sesuai membantu membuat suara lebih hidup.
Berbagi konten berkualitas tanpa pemikiran mendalam di sini selesai. Penulis sendiri pengetahuannya masih terbatas. Audiophile berpengalaman yang ingin berbagi tips perawatan sendiri dipersilakan berkomentar di bawah.